LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR ILMU TANAH
(Penetapan Berat Isi Tanah)
Oleh:
Abdul Wahab Khusen
NPM. 209 032 0007
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
FAKULTAS PERTANIAN
PRODI AGRIBISNIS
2011-2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang.
Berat isi tanah adalah berat suatu volume tanah dalam keadaan utuh, dinyatakan dalam gram/cm3. Kalau dalam berat jenis tanah yang dimaksud dalam volume tanah, hanya volume padatan tanah saja, sedangakan untuk berat isi volume tanah dalam hal ini termasuk dalam bahan padat dan ruang pori.
Faktor yang mempengaruhi berat isi tanah adalah besarnya ruang pori tanah, semaki besar ruang pori total tanah akan semakin kecil berat isi tanah. Tanah berpasir dan lempung berpasir umumnya berkisar antara 1,2 – 1,8 g/cm3. Sedangakan tanah yang lebih halus antara 1,0 – 1,6 g/cm3.
Berat isi tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang sering ditetapkan karena berkaitan erat dengan perhitungan penetapan sifat-sifat fisik tanah lainnya, seperti retensi air (pF), ruang pori total (RPT), coefficient of linier extensibility (COLE), dan kadar air tanah. Kita perlu mengetahui berat isi tanah dan sifat-sifat fisik tanah lainnya karen dalam bidang pertanian Data sifat-sifat fisik tanah tersebut diperlukan dalam beberapa aspek budidaya seperti optimalisasi pengolahan tanah, perhitungan penambahan kebutuhan air, pupuk, kapur, dan pembenah tanah pada satuan luas tanah sampai kedalaman tertentu selain itu berat isi tanah juga erat kaitannya dengan tingkat kepadatan tanah dan kemampuan akar tanaman menembus tanah.
1.2. Maksud dan Tujuan.
Maksud diadakannya praktikum ini antara lain:
• Agar mahasiswa mengetahui dan mengerti dalam menentukan berat isi tanah;
• Agar mahasiswa mengetahui dan mengerti tentang sifat fisik tanah;
• Agar mahasiswa mengetahui berat isi dari tanah yang diambil sebaggai sampel.
Tujuan diadakannya praktikum ini antara lain:
• Mahasiswa akan memahami dalam menentukan berat isi tanah;
• Mahasiswa memahami penggetahuan tentang sifat fisik tanah;
• Mahasiswa memahami berat isi dari tanah yang diambil sebaggai sampel;
• Agar mahasiswa dapat melakukan penghitungan berat isi tanah dengan baik dan benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Harjowigeno (1987) menyatakan bahwa kerapatan lindak (kerapatan isi, atau bobot isi atau bobot volume atau bulk density), menunjukkan perbandingan antara berat tanah kering dengan volume tanah, termasuk volume pori-pori tanah. Kerapatan isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, makin tinggi kerapatan isi tanah makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Pada umumnya kerapatan isi tanah berkisar antara 1,1-1,6 g/cm3. Kerapatan isi ini, dipengaruhi oleh struktur tanah dan merupakan sifat tanah yang dapat menunjukkan kegemburan atau tingkat kepadatan tanah. Berat isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, makin padat suatu tanah makin tinggi pula berat isinya, yang berarti semakin sulit untuk meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Pada umunya berat isi tanah berkisar antara 1,1 – 1,6 g/cm3, namun ada juga beberapa jenis tanah yang memiliki Berat isi sebesar 0,85 g/cm3.
Menurut Hillel, 1980 Kerapatan isi tanah dapat dinyatakan dalam bobot isi tanah kering dan bobot isi tanah basah. Bobot isi tanah basah adalah massa tanah total per unit volume, sedangkan bobot isi tanah kering adalah rasio antara massa tanah kering oven dengan volume total. Untuk menghitung bobot isi tanah basah dan bobot isi tanah kering dapat digunakan persamaan berikut :
Ƿt = M t
V t
Ƿs = M s
V t
Dimana :
Ƿt = bobot isi tanah basah (g/cc)
Ƿs = bobot isi tanah kering (g/cc)
M t= masa tanah total (g)
M s= massa kering tanah oven (g)
V t = Volume total tanah (cc)
Metode untuk menentukan ukuran kerapatan tanah yaitu dengan mengukur Volume tanah, mengeringkannya untuk menghilangkan air dan menimbang massa tanah yang kering tersebut, untuk memperoleh suatu contoh volume tanah yang tidak terganggu artinya strukturnya masih utuh secara alami, digunakanlah alat pengambil sampel tanah dalam bentuk silinder (ring) atau kubus yang dapat diukur panjang, lebar, tinggi maupun luas permukaannya. (Nurhidayati.2006. Hal 62-63)
Faktor yang dapat mmempengaruhi berat isi tanah ialah besarnya ruang pori atau porositas tanah, semakin besar porositas tanah dan jumlah ruang porinya maka berat isinya akan semakin kecil. Tanah berpasir dan lempung berpasir umumnya memiliki berat isi yang berkisar antara 1,2 – 1,8 g/cm2 sedangkan tanah yang lebih halus umumnya kisaran Berat isinya antara 1,0 – 1,6 g/cm2 . Kandungan bahan organik yang rendah dan kurangnya agresi tanah yang kompak akan menyebabkan meningkatnya nilai berat isi tanah. Karena sangat dipengaruhi oleh agresi tanah maka penentuan berat isi tanah hanya baik apabila dilakukan dengan menggunakan contoh tanah utuh. (Nurhidayati.2006. Hal :42)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1. Alat dan Bahan.
· Cooper ring atau Ring sampel
· Timbangan
· Oven
· Air
· Sampel tanah utuh.
3.2. Cara kerja
· Mengambil sampel tanah utuk dengan ring sampel satu hari sebelum praktikum dimulai
· Menimbang tanah + ring pada saat praktikum.
· Mengoven tanah yang telah ditimbang selama 24 jam dengan suhu 1050C.
· Mengeluarkan menimbang kembali tanah + ring sampel setelah dioven selama 24 jam.
· Mengeluarkan tanah yang telah ditimbang, lalu mencuci bersih ring sampel hingga bersih dan kering.
· Menimbang ring samppel yang telah kosong serta mengukur diameter dan tinggi ring.
· Menentukan berat isi dan sifat fisik tanah yang lainnya
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Dari hasil pengamatan dapat diperoleh data sebagai berikut :
Kel | Berat ring + tanah (SO) | Berat ring + tanah (KO) | Berat Ring (gr) | Diameter Ring (cm) | Tinggi Ring (cm) |
1 | 300 gr | 250 gr | 150 | 4,4 | 4,8 |
BAB V
PERHITUNGAN
Dari data yang diperoleh seperti yang tertulis diatas maka dapat dihitung perhitungannya sebagai berikut :
1. Massa Tanah (Mt) : Berat SO – Berat ring
: 300 – 150
: 150 g
2. Massa Air (Ma) : Berat SO – Berat KO
: 300 – 250
: 50 g
3. Massa Padatan (Mp) : Mt – Ma
: 150 – 50
: 100 g
4. Volume Tanah (Vt) : π.r2.t (Ring)
: 3,14 . 2,22 . 4,8
: 72,95 cm3
5. Volume Air (Va) : Ma . 1
: 50 . 1
: 50 cm3
6. Volume Padatan (Vp) : Mp / BJP
: 100 / 2,65
: 37,74 cm3
7. Volume Udara (Vu) : Vt - Va - Vp
: 72,95 - 50 - 37,74
: - 15,74 cm3
8. Volume Ruang (Vr) : Vu + Va
: - 15,74 + 50
: 34,26 cm3
9. KA % Massa : Ma / Mp x 100
: 50 / 100 x 100 (%)
: 50 %
10. KA % Volume : Va / Vt x 100
: 50 / 72,95 x 100 (%)
: 68,54 %
11. BI : Mp / Vt
: 100 / 72,95
: 1,37
12. KPA : Vr x Bj air / Mp x100
: 34,26 x 1 / 100 x 100
: 34,26 %
13. KR : Va / Vr x 100 (%)
: 50 / 34,26 x 100
: 145,9 %
14. Porositas Tanah : Vr / Vt x 100 (%)
: 34,26 / 72,59 x 100
: 47,2 %
15. Porositas Aerase : Vu / Vt x 100 (%)
: - 15,74 / 72,59 x 100
: - 21,22 %
16. Jumlah Pori Tanah : (1 – BI / BJP )x 100
: (1- 1,37 / 2,65) x 100 (%)
: (1 – 0,52) x 100
: 48
BAB VI
PEMBAHASAN
Dari hasil perhitungan diatas didapatkan berat Isi tanah sebesar 1,37 yang artinya ialah dalam setiap 1 cm3 Volume tanah terdapat 1,37 gr padatan. Hal ini BI 1,37 termasuk dalam kisaran umum angka BI, karena pada umumnya BI berkisar antara 1,1 – 1,6 g/cm3. Tanah berpasir dan lempung berpasir umumnya memiliki berat isi yang berkisar antara 1,2 – 1,8 g/cm2 sedangkan tanah yang lebih halus umumnya kisaran Berat isinya antara 1,0 – 1,6 g/cm2 . Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berat isi tanah adalah sebagai berikut :
· Kandungan bahan organik
Semakin tinggi kandungan bahan organiknya maka tanah akan semakin poros sehingga Berat isinya menjadi rendah
· Struktur tanah
Tanah-tanah dengan struktur granuler atau remah mempunyai ruang pori total yang lebih tinggi daripada tanah-tanah dengan struktur massive (pejal) sehingga tanah dengan struktur granuler porositasnya akan lebih tinggi dibanding tanah dengan struktur massive namun nilai Berat isi tanah dengan struktur granuler akan lebih rendah dibanding tanah-tanah dengan struktur massive.
· Tekstur tanah.
Tanah dengan tekstur kasar nilai Berat isinya akan lebih kecil atau rendah dari pada berat isi pada tanah dengan tekstur halus, ini juga dikarenakan porositas atau jumlah ruang pori pada tanah dengan tekstur kasar umumnya lebih tinggi dibanding tanah dengan tanah bertekstur halus.
· Kedalaman Profil tanah
Profil tanah yang lebih dalam pada umumnya kerapatan tanahnya lebih tinggi dibanding tanah pada profil yang dangkal sehingga berat isi tanah pada profil yang dalam umumnya lebih besar daripada tanah pada profil yang dangkal. Hal ini bisa saja disebabkan karena kandungan bahan organik pada tanah yang profilnya dalam lebih sedikit dibanding tanah pada profil yang dangkal.
BAB VII
KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa :
1) Berat Isi tanah yang diijadikan sampel pada percobaan ialah sebesar 1,37 gr/cm2 yang berarti masuh dalam kisaran umum angka berat isi (BI) yaitu 1,1 – 1,6 g/cm3.
2) Kadar air % massanya : 50 % dan % volumenya : 68,54 %
3) Faktor-faktor yang mmempengaruhi Berat isi tanah ialah :
· Kandungan bahan Organik
· Struktur tanah
· Tekstur tanah
· Kedalaman profil tanah
DAFTAR PUSTAKA
Yunus, Yuswar. 2006, Tanah Dan Pengolahan. CV Alfabeta. Bandung.(Harjowigeno.(1987) Hal:27,
Yunus, Yuswar. 2006, Tanah Dan Pengolahan. CV Alfabeta. Bandung. (Hillel, 1980) Hal:29)
Nurhidayati. 2006. Penuntun Praktikum Dasa-dasar Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian UNISMA. Malang. Hal : 62-63
Nurhidayati. 2006. Bahan Ajar Dasar-dasar Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian UNISMA. Malang. Hal : 42